Satu tugas sudah aku penuhi
Gunungan masalah sudah aku lewati
Bahagia memenuhi relung dadaku
Aku bernafas lega
dan hari mendung pun nampak cerah
aroma dingin pun terasa hangat
Mendung pekat bak mozaik indah
memoles temaram senja
Namun, seakan Tuhan hendak mengujiku
ketika ku menapak pasti
ketika kusambut hari
kakiku tersandung batu kehidupan
kujatuh berguling dan terhempas tanpa daya
Aku berteriak tanpa peduli bahwa
dalam rongga jurang aku seorang diri
Aku sadar bahwa aku datang dari ketiadaan
Aku tak memiliki apa-apa
dan tak memiliki siapa-siapa
Aku merayap menopang tubuh
tanganku menggenggam erat akar jiwa
Dalam kesendirian di rongga sunyi
kuteringat derai tawa kawan sepermainan
kulihat nyinyir senyum para munafik
kutatap mimik tukang fitnah
kusepak ember-ember kusam yang berserak di dalam jurang
Sia-sia, tenagaku tak tersisa
Tuhan..... aku terlalu lemah dan bodoh
Hanya Engkau kawan sejati yang patut aku ajak berbagi
Selama ini
belum kutemukan seorang kawan yang mau bergandengan
bermesra dalam titian Ilahi
menutup rapat semua cela diri
mengunci liang nafsu bangkitkan gairah ibadah
Karena kutersandung batu ujian
Ku semakin erat mencengkram akar jiwa
agar ku kuat menopang tubuh
yang penuh dengan lumpur dosa
Ku ingin bersama Mu lagi
dalam rongga jurang sunyi
namun damai dalam sanubari
Ku tak punya apa-apa
dan ku tak punya siapa-siapa
Tangan-Mu lah yang kegandeng
tuk membimbingku menyusuri
gelap jurang menuju setitik cahaya hidayah-Mu
Melbourne, 26 Juni 2006
No comments:
Post a Comment