Tuesday, July 18, 2006

Tangis

Kesedihan seakan enggan lenyap dari kelopak mata
berbilang nyawa melepas diri dari raganya
berlaksa naas menancap kehidupan anak manusia
Mungkin Tuhan berkehendak menyapa
mengingatkan anak manusia atas alpa yang diperbuatnya
Dia.........................
Membelai makhluk dengan kasih sayang-Nya
meski berujung tangis tanpa tawa

Aceh menangis
Nias menangis
Yogya menangis
Porong menangis
Makassar menangis
dan kini
deretan wilayah di bibir laut selatan
pun harus menangis
digempur gempa
dan dihempas ombak selatan

Manusia tak berdaya
menghadapi kekuatan Rabb Seru Sekalian Alam
Allaaaaaaahu Akbar.....
kuasa Mu tiada bertanding
rahmat Mu pun tiada berbanding
Yaa 'Aziiz..... Yaa Ghaffaaar.....
takdir Mu tiada bergeming
semua makhluk tiada berpaling
Ke-Maha-an-Mu adalah pusat
yang dikelilingi qadla dan qadar
dalam lembar lauh mahfuz

Semua tunduk mengikuti acung jari-Mu
"Kun fa yakun"
Kami rela kembali kepada Mu
karena kami adalah milik Mu

Kami yakin bahwa kami akan membisu
menunduk malu
dihadapan Mu
selama hidup membusungkan dada
memberhalakan harta
menyembah tahta
memalingkan realita yang fana
menghabiskan waktu demi cita dan asa
melalaikan syukur kepada Mu karena berhala Latta dan Uzza
masih memagut kerakusan jiwa
Masihkah kami diperkenankan mengemis sorga
sementara dosa tak terhitung dan tak terhingga?

Melbourne, 19 Juli 2006

No comments: