Bagiku puasa adalah lelap
semenjak sirna sang fajar hingga mentari benamkan diri di ufuk barat.
Bagiku puasa adalah tak perlu bersusah payah untuk bekerja.
Bagiku puasa adalah istirahat total selama perut tak menerima asupan.
Ramadhan menjadi beban berat yang dibebankan di atas jiwaku.
Ku ingin bulan sial ini segera berlalu.
Syaitan menjadi penasihat setia dalam nafsuku.
Hawa nafsu menjadi pembisik setiap jengkal nafasku.
Syaitan inginkan pengikut para pemalas.
Yang tak sadar akan garis akhir 'muttaqun'.
Bergelimang dosa ditaburi makian yang tak pernah putus.
Tuhan Maha Rahmat tak pernah dirasa.
Tuhan Maha Hadir tak pernah dilihat.
Aku terpekur dalam kesadaran menjadi sang pemalas.
Yang tak mampu mengais kasih-Nya.
Jalinan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari api neraka
tak juga ku tangkap lewat desir batin.
Batin penuh jelaga usang yang berkarat.
Semakin melapisi kepandiranku sebagai sang pemalas.
11/09/08
No comments:
Post a Comment