Sunday, December 17, 2006

Haji

Waktu merambati jalan nafasku.
Melilit nasibku dan membuhul ayun langkahku.
Waktu mengantarku dengan setia menelusuri lorong panjang
yang tak kuketahui tapal batasnya.
Aku diantar waktu untuk membuka banyak gerbang berliku.
Ini kali aku diantar untuk melewati gerbang Zulhijjah.
Ini kali aku diajak untuk menikmati taman Zulhijjah.
Di sekian jengkal nafasku.
Aku lihat gerbang Zuhijjah bertengger kokoh
tak bergeming dalam terpaan kadar Ilahi.

Tinggal sejengkal aku kan sampai ke depan gerbang itu.
Ku lihat banyak sahabat yang hiruk pikuk berlari mendekatinya.
Mereka dibalut kain ihram dan bau harum surgawi.
Bergegas mereka alunkan "Labbaiiik Allahumma labbaiik..."
Aku penuhi panggilan-Mu Ya Rabb...
Terdengar suara menggema di balik gerbang yang tinggal sejengkal itu.
"Wahai tamuku, datanglah, masuklah, nikmatilah cawan-cawan pahalaku..."
"Wahai tamuku, campakkan semua rengkuh setan dan ikatan nafsu dalam dirimu."
"Lebur dirimu dalam pusaran tawaf
dan lesatkan jiwa kalian di antara Shafa dan Marwa.
agar kalian moksa menggapai nirwana"

Malam ini aku berjalan bersama mereka.
Namun pakaianku bukanlah ihram seperti mereka.
Aku masih dibalut pakaian biasa.
Aku hanya berkata, "Kawan, kalian akan menikmati ruang Zulhijjah dengan manasik".
"Sedangkan aku, akan menikmatinya di ruang sunyi yang dicumbu oleh tarian Rumi".
Semoga kita bertemu di sana di depan gerbang Zulhijjah.
Kulihat kawan-kawanku mulai bergegas kencang
Melesat bagai kilat berhambur menuju gerbang Zulhijjah
dimana Ilahi membawanya menari mengitari kuasa-Nya
dan menapaki sejarah kasih umat manusia.


Melbourne, 18 Desember 2006

No comments: