Monday, May 01, 2006

Optimis


Pagi 2 Mei 2006

Mentari cerah menyapa dingin pagi di Suburb Clayton. Burung Magpie mendengkur pelan seolah enggan menikmati sapa hangat dengan lembar langit cerah. Rumput hijau yang terhampar di lapangan footy belakang rumah kostku masih terselimuti embun bening.

Aku bergegas menghirup gemerlap pagi dan menyambar tas sekolah menuju kampus yang hanya berjarak 20 menit dari tempat kostku. Ketika berjalan menyusuri jalan setapak di samping jalan aspal yang kanan-kirinya dihiasi dengan kokoh pohon-pohon mapel yang berdaun perak dan merah tua. Ah.. indahnya pagi di sini. Terbayang kota Jakarta di benakku yang selalu menawarkan hiruk-pikuk kemacetan yang tak berkesudahan. Bau asap dan bubungan polusi menyelimut pekat Jakarta yang tak pernah tidur.

Namun ada rindu yang tak pernah hilang. Jakarta pun menyimpan pesona yang tak semua orang mampu mencercapnya. Pedagang kerak telor, abang gorengan, mas tukang bakso yang selalu membunyikan mangkok atau alat masaknya ketika melewati komplek perumahan adalah diantara pesona yang menggoreskan rasa kangen. Aku tersenyum ketika ingat ibu kota yang memiliki warna-warni kontras dari sudut budaya dan sosialnya. Anyway, aku masih punya harap bahwa Indonesiaku pasti akan membaik dan sembuh dari sakitnya. Aku masih yakin bahwa ketika aku pulang nanti, peluk cium buat negeriku pasti akan hangat sehangat mentari di pagi ini.

No comments: