Thursday, February 07, 2008
Detik
Sayang,
Jarum waktu terus berputar dan meninggalkan bayang-bayang
Detik merambat namun melesat pasti
Kita arungi waktu
dalam ruang hangat kebersamaan
Tawa, tangis, dan canda menghias
setiap denting waktu yang berlalu
Kasih,
Ku tak kuasa menahan jarum waktu yang mencipta detik
Jiwaku rontok ketika kesepuluh jariku memapah
mimpi yang dilindas oleh kuasa waktu
Hanya bayang-bayang yang masih bertengger
di pucuk waktu
Cinta,
Apa yang kita miliki tak pernah kekal selamanya
Apa yang pernah mampir di sudut ruang hampa
akan kembali diterjang waktu
terkapar dalam bayang-bayang abadi
Kekekalan tak akan pernah kita miliki
ia milik-Nya
bukan milik kita
Kau,
biarlah berbaring dalam terali memori
terpajang di atas dinding hidup yang retak
Tergantung di atas hampar kefanaan
Bergumulah
Cumbulah kebersamaan itu
Nikmati satu detik dalam kefanaan
Terbang bersamaku dalam kefanaan
Reguk madu rindu dalam kefanaan
Biarkan bayang-bayang tampakkan ke-bakaan
Kekal terbungkus kenang
Sementara semua yang kita miliki hanyut dalam arus kefanaan
Sayang....
Kasih....
Cinta....
Kau....
ada dalam kekal bayang-bayang
Melbourne, 8 Februari 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment