Tubuh ini dipaksa untuk beranjak meninggalkan lingkaran rindu sedangkan jiwaku masih terpaku di tempatnya waktu mencabut jasadku namun tak mampu menghela jiwaku bergeser dari tempat kuberdiri
Jiwaku terbelenggu dalam monumen waktu terkurung enggan beranjak meski tubuh jauh melesat tinggalkan goresan terkurung oleh cinta, kasih, dan sayang meski bertebar benci, caci, dan duka di atas hampar tikar kehidupan
Kenang itu membungkus jiwaku di saat mentari berpendar dan lintang-gemintang mengerlip di awang
Biarkan tubuh beranjak selama sejumput kenang masih memagut selama untai asa masih meronce nafas yang tersisa
No comments:
Post a Comment